Berjuang Bersama Melawan Kanker Neuroblastoma
Dear All, hari ini 13 Desember 2017 kami menunggu penjadwalan Operasi kedua anak kami di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM).
Sejak bulan Juli 2017 anak kami di vonins menderita kanker neuroblastoma dan telah menjalani pengangkatan tumor pada 18 Juli 2017, di RSCM Kencana. Operasi pengangkatan tumor berjalan lancar dilakukan oleh para ahli dan dokter-dokter yang berpengalaman di bidangnya.
Proses pengobatan di lanjutkan dengan Kemoteraphy , sesuai protokol yang diberikan dokter hematologi. proses kemo berjalan kurang lebih 3 (tiga) bulan, kami berusaha agar schedule kemo sesuai jadwal yang sudah ditentukan. perjuangan ini tidak mudah, seperti diketahui untuk pemesanan atau booking ruang rawat inap untuk tindakan kemoteraphy sangatlah susah, mengingat banyaknya pasien yang melakukan pengobatan di RSCM, Rumah sakit ini loading pasienya sangat tinggi karena merupakan rumah sakit rujukan tingkat nasional.
Setelah menjalani kemoteraphy selama 3 (tiga) bulan di lakukan evaluasi dengan Ct Scan, hasilnya masih ditemukan tumor dengan dimensi 2x5x5 cm pada ginjal bagian kanan (tepatnya pada kelenjar ginjal)
Dear All berikut sekilas kami sampai kan apakah itu neuroblastoma
Apa itu Neuroblastoma?
Penyakit ini berasal dari sel saraf anak yang belum matang atau
neuroblas. Sel ini nantinya membentuk sistem saraf anak yang penting
dalam pergerakan, sensasi, dan berpikir. Ada juga sebuah bagian dari
sistem saraf yang disebut sistem saraf otonom yang bertanggung jawab
menjalankan beberapa fungsi tubuh seperti pencernaan, detak jantung,
bernapas, dan mengatur tekanan darah.
Umumnya, setelah bayi lahir, tidak ada neuroblas yang tersisa. Jika ada, ia cenderung matang dengan sendirinya atau menghilang.
Neuroblastoma biasanya ditemukan di kelenjar adrenal, namun ada juga
yang berkembang di sistem saraf simpatik yang merupakan bagian dari
sistem saraf otonom. Sistem saraf simpatik terdiri dari serabut saraf
yang berpangkal pada saraf tulang belakang. Saraf simpatik bisa
ditemukan di perut, pinggul, atau dekat tulang belakang.
Kanker neuroblastoma dapat tumbuh dan menyebar pada tingkat yang
berbeda; ada yang sangat agresif, ada pula yang sangat lambat. Ada kasus
di mana sel kanker mati sendiri tanpa intervensi medis. Sementara pada
kasus lainnya, kanker menyebar dengan cepat sehingga kemungkinan
bertahan hidup pasien kecil, meskipun pengobatan yang diberikan juga
agresif.
Penyebab Neuroblastoma
Penyebab pasti neuroblastoma belum diketahui. Beragam penelitian yang
ada lebih berfokus untuk mengetahui faktor yang mencegah neuroblas
untuk matang selama masa kehamilan. Penelitian sebelumnya telah
mengesampingkan faktor lingkungan seperti merokok, konsumsi obat selama
kehamilan, dan paparan terhadap zat kimia tertentu sebagai penyebab
neuroblastoma. Sementara, penelitian lain yang memeriksa kemungkinan
hubungan antara obat kesuburan dan infeksi awal yang dialami bayi dengan
neuroblastoma, memberikan hasil yang inkonklusif. Namun, para ilmuwan sepakat bahwa mutasi gen dan sindrom kongenital
berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini. Sekitar 2% pasien
memiliki saudara dekat dengan kanker yang sama. Neuroblastoma dalam
keluarga bisa disebabkan oleh mutasi pada gen anaplastik limfoma kinase,
KIF1B, dan PHOX2A. Sejumlah pasien neuroblastoma juga telah didiagnosis
dengan sindrom hipoventilsi kongenital sentral yaitu suatu gangguan
kontrol pernapasan.
Gejala
Gejalanya tergantung kepada asal tumor dan luas penyebarannya. Gejala
awal biasanya berupa perut yang membesar, perut terasa penuh dan nyeri
perut. Gejalanya juga bisa berhubungan dengan penyebaran tumor:
- Penyebaran kanker sampai ke tulang bisa mengakibatkan munculnya nyeri tulang.
- Penyebaran kanker hingga ke sumsum tulang mengakibatkan berkurangnya jumlah trombosit hingga anak menjadi mudah memar, anemia akibat kekurangan sel darah merah, dan anak rentan terinfeksi akibat kurangnya sel darah putih.
- Kanker yang telah menyebar ke kulit bisa menyebabkan terbentuknya benjolan-benjolan di kulit.
- Penyebaran kanker ke paru-paru mengakibatkan gangguan pernapasan.
- Penyebaran kanker hingga ke korda spinalis dapat mengakibatkan kelemahan pada lengan dan tungkai.
Sekitar 90% neuroblastoma menghasilkan hormon (misalnya epinefrin,
yang dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan terjadinya
kecemasan).
Gejala lain yang mungkin muncul, antara lain:
- Kulit terlihat pucat
- Tampak lingkaran hitam disekeliling mata
- Diare
- Rasa lelah yang berlebihan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
- Keringat berlebihan
- Rewel
- Rasa tidak enak badan (malaise) berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
- Gerakan mata yang tak terkendali
Pengobatan Neuroblastoma
OperasiOperasi bedah bertujuan untuk mengangkat sel-sel kanker. Pada anak-anak dengan Neuroblastoma berisiko rendah, operasi untuk mengangkat tumor mungkin menjadi satu-satunya penanganan yang dapat dilakukan.
Apakah tumor dapat benar-benar hilang tergantung pada lokasi dan ukurannya. Tumor yang melekat pada organ-organ vital terdekat - seperti paru-paru atau sumsum tulang belakang - mungkin terlalu berisiko untuk diangkat semua.
Pada risiko menengah dan Neuroblastoma berisiko tinggi, ahli bedah mungkin mencoba untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin. Pengobatan lain, seperti kemoterapi dan radiasi, yang dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa.
Kemoterapi
Kemoterapi bertujuan menghancurkan sel-sel kanker. Target kemoterapi dengan cepat menumbuhkan sel-sel di dalam tubuh, termasuk sel-sel kanker. Sayangnya, kemoterapi juga merusak sel sehat yang tumbuh dengan cepat, seperti sel-sel dalam folikel rambut dan dalam sistem pencernaan, yang dapat menyebabkan efek samping.
Anak-anak dengan Neuroblastoma berisiko menengah sering menerima kombinasi obat kemoterapi sebelum operasi untuk meningkatkan peluang bahwa seluruh tumor dapat hilang.
Anak-anak dengan Neuroblastoma berisiko tinggi biasanya menerima dosis tinggi obat kemoterapi untuk mengecilkan tumor dan membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar di tempat lain di tubuh. Kemoterapi biasanya digunakan sebelum operasi dan sebelum transplantasi sel induk sumsum tulang.
Terapi radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar energi tinggi, seperti sinar-X, untuk menghancurkan sel-sel kanker. Anak-anak dengan risiko rendah atau Neuroblastoma berisiko menengah mungkin menerima terapi radiasi jika operasi dan kemoterapi belum membantu. Anak-anak dengan Neuroblastoma berisiko tinggi mungkin menerima terapi radiasi setelah kemoterapi dan operasi, untuk mencegah kemunculan kanker lagi. Terapi radiasi umumnya menargetkan sel-sel kanker pada tubuh, namun beberapa sel sehat mungkin dapat rusak oleh radiasi. Efek samping yang anak alami tergantung pada di mana radiasi diarahkan dan berapa banyak radiasi diberikan.
Transplantasi sel induk
Anak-anak dengan Neuroblastoma berisiko tinggi mungkin menerima transplantasi menggunakan sel induk darah mereka sendiri (transplantasi sel induk autologus).
Sebelum transplantasi sel induk, anak mengalami prosedur menyaring dan mengumpulkan sel dari batang darah. Batang sel disimpan untuk digunakan nanti. Maka dosis tinggi kemoterapi digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang masih tersisa di dalam tubuh anak. Sel induk anak kemudian disuntikkan ke dalam tubuh anak, dengan begitu tubuhnya dapat membentuk sel-sel baru yang sehat.
Imunoterapi
Apakah tumor dapat benar-benar hilang tergantung pada lokasi dan ukurannya. Tumor yang melekat pada organ-organ vital terdekat - seperti paru-paru atau sumsum tulang belakang - mungkin terlalu berisiko untuk diangkat semua.
Pada risiko menengah dan Neuroblastoma berisiko tinggi, ahli bedah mungkin mencoba untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin. Pengobatan lain, seperti kemoterapi dan radiasi, yang dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa.
Kemoterapi
Kemoterapi bertujuan menghancurkan sel-sel kanker. Target kemoterapi dengan cepat menumbuhkan sel-sel di dalam tubuh, termasuk sel-sel kanker. Sayangnya, kemoterapi juga merusak sel sehat yang tumbuh dengan cepat, seperti sel-sel dalam folikel rambut dan dalam sistem pencernaan, yang dapat menyebabkan efek samping.
Anak-anak dengan Neuroblastoma berisiko menengah sering menerima kombinasi obat kemoterapi sebelum operasi untuk meningkatkan peluang bahwa seluruh tumor dapat hilang.
Anak-anak dengan Neuroblastoma berisiko tinggi biasanya menerima dosis tinggi obat kemoterapi untuk mengecilkan tumor dan membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar di tempat lain di tubuh. Kemoterapi biasanya digunakan sebelum operasi dan sebelum transplantasi sel induk sumsum tulang.
Terapi radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar energi tinggi, seperti sinar-X, untuk menghancurkan sel-sel kanker. Anak-anak dengan risiko rendah atau Neuroblastoma berisiko menengah mungkin menerima terapi radiasi jika operasi dan kemoterapi belum membantu. Anak-anak dengan Neuroblastoma berisiko tinggi mungkin menerima terapi radiasi setelah kemoterapi dan operasi, untuk mencegah kemunculan kanker lagi. Terapi radiasi umumnya menargetkan sel-sel kanker pada tubuh, namun beberapa sel sehat mungkin dapat rusak oleh radiasi. Efek samping yang anak alami tergantung pada di mana radiasi diarahkan dan berapa banyak radiasi diberikan.
Transplantasi sel induk
Anak-anak dengan Neuroblastoma berisiko tinggi mungkin menerima transplantasi menggunakan sel induk darah mereka sendiri (transplantasi sel induk autologus).
Sebelum transplantasi sel induk, anak mengalami prosedur menyaring dan mengumpulkan sel dari batang darah. Batang sel disimpan untuk digunakan nanti. Maka dosis tinggi kemoterapi digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang masih tersisa di dalam tubuh anak. Sel induk anak kemudian disuntikkan ke dalam tubuh anak, dengan begitu tubuhnya dapat membentuk sel-sel baru yang sehat.
Imunoterapi
Imunoterapi menggunakan obat yang bekerja dengan sinyal sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan sel-sel kanker. Anak-anak dengan Neuroblastoma berisiko tinggi mungkin menerima obat imunoterapi yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membunuh sel-sel neuroblastoma.
No comments:
Post a Comment